Monday, February 1, 2010

Deteksi 172 Penderita, Sanggau KLB Chikungunya

Sejak akhir Desember lalu, penyakit chikungunya mulai masuk dari Malaysia ke Entikong. Diketahui tiga kecamatan telah terdeteksi penyakit tersebut. Jumlah penderita mencapai 127 orang hingga Pemkab menetapkan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Penyakit chikungunya adalah demam yang diakibatkan alpha virus. Virus ini dibawa nyamuk aedes aegypti yang juga pembawa demam berdarah dengue (DBD).

Dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (29/1) kemarin, Kepala Seksi (Kasi) Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sanggau, Stepanus Jonet, menjelaskan tiga kecamatan Entikong, Sekayam dan Noyan semuanya di daerah perbatasan terinveksi pandemik chikungunya. “Awalnya kita temukan sejak akhir Desember lalu di Kecamatan Entikong. Sempat menghilang, namun menjelang pertengahan Januari ini muncul di Sekayam, dan memasuki akhir Januari sudah merambat ke Noyan,” ungkapnya.

Dari tiga kecamatan tersebut, di Sekayam terdeteksi 28 orang positif chikungunya. Disusul Kecamatan Noyan dengan 32 pasien dan Entikong 13 orang. Melihat banyaknya jumlah pasien, Dinas Kesehatan Sanggau memastikan chikungunya dalam kondisi KLB.

Jika melihat sejarah penularan penyakit ini, terakhir kali terdeteksi pada medio 1995-1996. “Saat itu jumlahnya tidak separah saat ini. Karena itu kali ini kita tetapkan sebagai KLB,” terang Stepanus.

Melihat begitu cepatnya penyebaran penyakit ini, sejak beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghentikan penularan, dan perkebangbiakan nyamuk. “Kita sudah melakukan fogging di sejumlah tempat di daerah yang mewabah. Dengan demikian, perkembang biakanya nyamuk menjadi terhenti,” ujarnya

Tidak hanya itu, penyuluhan dan abatenisasi juga turut diupayakan untuk mencegah penyebaran yang lebih besar. “Kita juga meminta masyarakat tetap berprilaku phbs, atau pola hidup bersih dan sehat,” ujar Stepanus.

Gejala penderita chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti linu di persendian. Salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang. Gejala-gejalanya mirip dengan demam berdarah.

Dengan istirahat cukup, dan pemberian obat demam yang teratur, penyakit ini bisa sembuh dengan sendiri dalam tujuh hari. Penyakit ini tidak menyebabkan kematian atau kelumpuhan. Dengan demikian, masyarakat diingatkan untuk tidak panik. “Memang jika terserang penyakit ini si pasen akan mengalami kelumpuhan. Namun hanya sementara saja. Setelah demamnya sembuh tidak akan lumpuh lagi. Jadi jangan khawatir dan panik,” imbunya. (EquatorNews 30/01/10)

Baca Juga !

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More