Hancurnya Sumber Penghidupan Masyarakat

Tanah dan kekayaan alam bagi kaum tani merupakan sarana produksi utama. Dari hasil kerjanya kaum tani untuk menghasilkan kebutuhan untuk penghidupannya. Bagi masyarakat Kalimantan Barat ketergantungan penghidupan ekonomi dari tanah dan kekayaan alam berupa hutan

Tidak Ada Pemulihan,Hutan Indonesia akan Hancur

Pada tahun 1950, Luas Hutan indonesia masih menutupi 80 % daratan Indonesia, dengan luas 162.290.000 Hektar, dan sampai hari ini grafik kerusakannya semakin meningkat. Tahun 1999 Kepentingan Perubahan kawasan hutan untuk pertambangan mulai muncul menyusul sejak keluarnya izin tambang dalam kawasan hutan, dimana saat itu luas izin tambang dalam kawsan hutan

Memajukan Desa Tertinggal

Dalam catatan sejarah, bangsa Indonesia secara legal formal telah merdeka lebih dari setengah abad. Pada bulan Agustus 2012 nanti, Indonesia telah memasuki usia kemerdekaanya yang ke-67.

Memberdayakan Kearifan Lokal Bagi Komunitas Adat Terpencil

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan

Kesejahteraan Rakyat Acap Tersisihkan

Keberpihakan pemerintah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat cenderung makin pudar. Itu tercermin dalam penggunaan anggaran untuk kesejahteraan rakyat yang acap tersisihkan oleh kepentingan untuk memenuhi .

Thursday, December 10, 2009

Jalan Rusak, Siapakah Yang Bertanggung Jawab ?



NOYAN,Satu-satunya akses ke kota, jalan Kecamatan Noyan rusak parah. Tak ada tanggapan dari Pemerintah Daerah atau pemerintah setempat karena jalan Noyan adalah jalan poros yang sering dilewati oleh mobil-mobil dan alat-alat berat perusahaan, dan Pemerintah mengangap Perusahaan lah yg bertanggung jawab atas rusaknya jalan tersebut, akan tetapi pihak Perusahaan juga tidak mau ambil peduli akan hal itu, karena menurutnya itu adalah jalan umum. Lantas siapakah yang akan bertanggung jawab atas kerusakan jalan Noyan ? , Haruskah Masyarakat yang bertanggung jawab? Lalu dimana Pemerintah selaku pemerhati infrastruktur setiap daerah ?

STOP ! Perseteruan PT MKS vs Masyarakat Kecamatan Noyan

NOYAN, Tokoh masyarakat Aloysius L Sandang menilai, perseteruan berkepanjangan antara PT MKS (mitra Karya Sentosa) dengan masyarakiat di Dusun Mayan Kecamatan Noyan agar dihentikan. Pihak terkait yang berkompeten agar melakukan tindakan nyata untuk menuntaskan persoalan kedua kubu ini.“Membangun perkebunan sawit dengan merubah pola PIR Trans menjadi PIR Khusus tidaklah sesulit di zaman orde baru. Sekarang seharunya bisa lebih leluasa untuk membantu masyarakat, karena keterbukaan sudah memberi peluang bagi pengambil kebijakan dan tidak bersikap arogan di lapangan. Terlebih lagi semua peraturan perundang-undangan sudah semakin jelas berpihak kepada masyarakat,” kata mantan camat dan juga mantan Ketua KPUD Sanggau ini.

Dikatakan oleh Sandang, bahwa langkah awal sudah dilakukan dengan memohon camat untuk memfasilitasi pertemuan antara pihak perusahaan dengan masyarakat guna mencari solusi untuk penyelesaian. Pertemuan dilaksanakan pada 8 Desember 2009 lalu. Hal terpenting yang dapat dicatat dari pertemuan tersebut, pihak masyarakat tegas menyatakan apabila perusahaan berkelit tidak mau membayar adapt dang anti rugi, maka permasalahan akan dilanjutkan jalur hukum karena ada pelanggaran hukum dan HAM. Sementara dalam pertemuan itu pihak perusahaan mengakui tindakan penggusuran itu dilakukan untuk mencapai target perolehan lahan untuk memudahkan kucuran dana. Mereka juga meminta salah satu butir kesepakatan, yakni poin enam yang mengisyaratkan bahwa bawas kosong dan kebun karet diperbolehkan untuk dikerjakan terlebih dahulu baru diukur dan diinventarisir guna proses ganti rugi.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, kalau memang sebagai suatu kesepakatan mengapa timbul reaksi keras dari masyarakat,” ujar Sandang yang mengaku memiliki rekaman pembicaraan masyarakat di lapangan terkait reaksi keras tersebut.Menurutnya, dari data dan fakta yang ada, ternyata bahwa managemen perusahaan dalam menjalankan tugasnya ibarat penerjun yang terjun bebas tanpa parasut dengan resiko fatal total. Perlu diingat, jika ada seuatu perusahaan mengalami kegagalan, masih ada perusahaan lain yang menunggu berinvestasi.“Diminta kepada pihak manajemen perusahaan betul-betul mampu menyikapi pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan yang menekankan bahwa perusahaan perkebunan melakukan kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai, saling bertanggung jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan dengan pekebun, karyawan, dan masyarakat sekitar perkebunan,” imbaunya. Sandang menilai, bahwa Pemeirntah Kabupaten Sanggau Periode 2004-2009 masih sangat kurang melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan tersebut. Dalam kondisi seperti ini seharusnya perusahaan proaktif mengkoordinasikannya dengan pemerintah daerah yang pihak terkait.

Tuesday, December 8, 2009

Penggusuran Lahan Secara Paksa

Hampir setiap hari terjadi konflik antara masyarakat adat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Noyan, konflik ini sudah sangat mengkhawatirkan. Karena itulah berbagai kalangan sudah berulang kali meminta dan mendesak agar pemerintah Kabupaten maupun Kecamatan benar-benar serius menanggapi persoalan yang dirasakan oleh Masyarakat. Perjuangan masyarakat terhadap perusahaan sawit masih akan terus berlangsung untuk mempertahankan tanah atau lahan mereka sebelum Pemerintah benar-benar memperhatikan permasalahan ini. Perampasan lahan atau tanahlah yang menjadi permasalahan yang paling utama dirasakan oleh di Masyarakat.

Dalam sebagian besar konflik antara perusahaan sawit dengan masyarakat adat, umumnya masyarakat adat tidak tahu tentang urutan perizinan suatu perusahaan perkebunan sawit. Ketidaktahuan ini dimanfaatkan oleh perusahaan. Misalnya, izinnya hanya untuk survei, tetapi pada kenyataannya perusahaan sawit sudah dilakukannya pembukaan lahan, inilah yang dinamakannya perampasan lahan.

Masyarakat harus mengetahui apa esensi dari tiap tahapan yang ditawarkan oleh pihak perusahaan dan apa yang seharusnya dilakukan, jangan mau dibodohi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang hanya memikirkan kepentingan untuk dirinya sendiri. Masyarakat harus jeli untuk melihat apa sebenarnya yang sedang terjadi sekarang ini.

Pertemuan Para Pemuka Adat,Masyarakat Noyan,Aparat Pemerintah Kecamatan Noyan,dan PT.MKS




Beginilah suasana pertemuan antara masyarakat Noyan, Pemerintah dan PT.MKS untuk membahas tentang permasalahan yang menimpa Masyarakat atau keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Masyarakat terhadap PT.MKS. Dimana tanah milik para warga diambil paksa oleh pihak perusahaan untuk pembukaan lahan kelapa sawit tanpa sepengetahuan para pemilik lahan atau tanah. Diharapkan dalam pertemuan ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

Wednesday, November 18, 2009

Membuka Lahan Perkebunan Kelapa Sawit tanpa Merampas Tanah Warga

Kelapa sawit mungkin menjadi komoditas terbesar yang diminati banyak investor sekarang ini. Buktinya, tanaman yang butuh belasan sampai puluhan ribu hektar lahan ini perkembangannya begitu pesat di daerah Kecamatan Noyan. Di Kecamatan Noyan sudah ada beberapa Perusahaan kelapa sawit yang sudah beroperasi sekitar 2 sampai 3 tahun belakangan ini. Diharapkan dengan masuknya beberapa perusahaan tersebut dapat membantu kesejahteraan perekonomian masyarakat di daerah kecamatan Noyan. Namun pada kenyataannya hanya sedikit masyarakat yang merasakannya. Itu disebabkan tingkat SDM masyarakat yang cukup dibilang masih rendah,namun bukan berarti pihak-pihak perusahaan bisa berbuat semena-mena terhadap masyarakat setempat. Contoh kasus yang kerap terjadi adalah penggusuran lahan warga secara sepihak atau tanpa pemberitahuan kepada sang pemilik tanah atau lahan,ini sangat merugikan masyarakat yang memiliki tanah yang digusur. Diharapkan kepada PEMDA Kabupaten Sanggau dan Pihak-pihak Perusahaan untuk memperhatikan serius masalah-masalah yang timbul akibat Perusahaan kelapa sawit yang beroperasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,oleh sebab itu pihak-pihak perusahaan diharapkan untuk tidak lagi menggunakan cara-cara yang tidak sehat hanya untuk kepentingannya perusahaannya. Baru-baru ini banyak sekali keluhan dari masyarakat terutama masyarakat di Dusun Mayan,mereka mengeluhkan ulah salah satu Perusahaan menggusur tanah milik mereka dengan tidak melakukan musyawarah terlebih dahulu kepada mereka selaku pemilik tanah.

Thursday, November 5, 2009

Mengapa Ini Harus Terjadi Pada Kami yang Tidak mampu ?

Sekitar 4 tahun yang lalu di daerah Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau dan sekitarnya pernah terjadi ilegal logging, tapi sekarang praktek ilegal logging itu sudah tidak ada lagi. Dan sekarang ada beberapa dari masyarakat yang mengerjakan kayu hanya untuk keperluan membangun rumahnya sendiri dan itu sudah terjadi sejak dari nenek moyang masyarakat setempat, dan yang sangat di sayangkan hasil jerih payah mereka selalu di razia oleh tentara-tentara yang bertugas di wilayah perbatasan Malaysia dan mereka tidak segan-segan untuk menyegel atau mengangkut kayu-kayu masyarakat tersebut (apakah itu tugas seorang penjaga keamanan negara?). Kalaupun kayunya tidak diangkut, itupun harus menggunakan amplop (upeti berupa uang). Yang Masyarakat heran kan mengapa 4 tahun yang lalu tidak begitu dan mereka hanya diam saja waktu itu, mungkin pada saat waktu itu amplop nya banyak. Ya, kalau kayu-kayu yang digunakan masyarakat untuk membangun Rumah sendiri janganlah di ganggu karena sudah lumrah masyarakat membangun rumah dari kayu. Diharapkan bagi pemerintah Daerah Sanggau untuk memperhatikan masalah ini, kasian masyarakat banyak yang tidak mampu malah dipersulit. Sepertinya tentara perbatasan tugasnya bukan hanya menjaga teritorial NKRI saja, tapi sambil mencari amplop-amplop masyarakat setempat.

Friday, October 9, 2009

Masyarakat Resah Tanah Warisan Adat Mereka di Rampas


Masuknya beberapa Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau telah membuat resah warga masyarakat Noyan dan sekitarnya. Warga noyan resah dan mengeluh karena ada Perusahaan yang melanggar aturan Adat dan tidak menghargai keberadaan Masyarakat sebagai pemilik tanah yang sah secara Adat. Perusahaan dengan sengaja menggarap lahan milik warga noyan tanpa kompromi dengan Masyarakat Noyan selaku pemilik tanah. Ironis nya, keserakahan perusahaan tersebut semakin merajalela. Ladang, bawas,tembawang dan kebun karet yang masih dikelola oleh warga Noyan digusur tanpa sepengetahuan pemiliknya. Tanah-tanah yang tidak diserahkan kepada pihak Perusahan di gusur oleh mereka (Perusahaan sawit) setelah itu baru dari pihak perusahaan mengukur lahan yang di gusur untuk diganti derasahnya. Cara-cara inilah yang tidak di sukai oleh masyarakat. Kejadian ini membuat warga pemilik lahan marah. Keberadaan Mereka sebagai warga masyarakat adat tidak dihargai sama sekali oleh pihak Perusahaan. Selama ini Mereka masih mampu menahan diri menghadapi pihak Perusahaan yang sewena-wena menggarap lahan atau tanah mereka. Jika hal ini terus terjadi dan pihak Perusahaan tetap tidak menghargai hak-hak masyarakat disini, kami tidak segan-segan akan berbuat anarkis demi membela hak-hak tanah warisan mereka, ujar seorang warga Noyan.

Thursday, October 8, 2009

Kajian Sosial Ekonomi Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Perbatasan

Hingga saat ini, pembangunan kawasan perbatasan Kalimantan masih tertinggal. Jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, kesenjangan terlihat dengan jelas pada berbagai aspek. Pengembangan areal perbatasan menjadi kebutuhan yang mendesak agar wilayah ini dapat tumbuh sebagai sentra-sentra ekonomi baru. Salah satu upaya alternatif untuk mengembangkan wilayah perbatasan ini adalah melalui pembangunan perkebunan kelapa sawit.

Penelitian telah dilakukan untuk mengkaji kebijakan dan program pengembangan perkebunan kelapa sawit dalam kaitannya dengan faktor sosial ekonomi yang dihadapi oleh investor, mengkaji kelembagaan yang dapat mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit di kawasan perbatasan, mengkaji dinamika kependudukan dalam kaitannya dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit di kawasan perbatasan, dan mengkaji persepsi, minat dan harapan masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan pengembangan perkebunan kelapa sawit di kawasan perbatasan

Dalam penelitian ini lokasi kegiatan difokuskan di kawasan perbatasan yang termasuk wilayah kabupaten Sanggau, yang meliputi tiga kecamatan yaitu: Entikong, Sekayam dan Noyan. Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah memperoleh IUP dari pemerintah Kabupaten Sanggau yang berlokasi di kawasan perbatasan adalah: PT. Bumi Tata Lestari (BTL), PT. Global Kalimantan Makmur (GKM), PT. Sepayang Inti Surya Utama 2 (SISU 2) dan PT Borneo Khattulistiwa Palma (BKP), PT Mitra Karya Sentosa (MKS).

Program pengembangan ini haruslah memberikan prioritas bagi penduduk lokal agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. Berdasarkan hasil analisis data sekunder dan wawancara petugas Disbun di lapangan, diperlihatkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga kerja di Kalbar cukup untuk memberikan dukungan bagi pembangunan kelapa sawit.

Sebagaimana gambaran keempat perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan perbatasan (PT BTL, PT GKM, PT SISU, PT MKS dan PT BKP) secara keseluruhan memiliki izin lokasi yang meliputi area seluas 54.759 ha. Sementara itu jumlah penduduk di kawasan perbatasan yang meliputi tiga kecamatan (Entikong, Sekayam dan Noyan) pada tahun 2006 adalah 48.740 jiwa. Jika pada setiap ha lahan perkebunan kelapa sawit diperlukan sejumlah 4 orang pekerja, maka jumlah pekerja yang dapat diserap adalah 13.688 jiwa. Kemudian jika 30% dari seluruh penduduk di tiga kecamatan tersebut (setara dengan 14.622 jiwa) merupakan angkatan kerja, maka kebutuhan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut akan dapat dipenuhi dari penduduk setempat. Oleh karena itu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis perencanaan tenaga kerja dan pendataan angkatan kerja yang ada di daerah ini.

Harapan sebagian besar petani terhadap pemerintah adalah penyediaan pelatihan atau penyuluhan secara berkala tentang budidaya kelapa sawit sehingga kebun kelapa sawit yang dikelolanya dapat menghasilkan produksi secara maksimal.

Friday, September 18, 2009

Guru Tidak Datang Mengajar, Siswa SD Mayan Malah Bermain Bola

NOYAN, Dunia pendidikan Kabupaten Sanggau kembali diuji. Kali ini, perilaku guru yang jarang bertugas. Sehingga membuat siswa malas untuk bersekolah. Hal ini diperparah, kurangnya jumlah guru yang ditempatkan disana. Tak ayal, para murid lebih sering bermain sepakbola ketimbang menimba ilmu di bangku sekolah. Mungkin begitulah, kondisi yang terjadi di Sekolah Dasar (SD), di Dusun Mayan Desa Semongan Kecamatan Noyan. Bagaimana anak-anak mau masuk sekolah, jika gurunya jarang datang,ungkap Yakobus salah seorang, warga Mayan, pada Equator, baru-baru ini. Kondisi siswa dan siswi di SD tersebut seperti pepatah ˜sudah jatuh tertimpa tangga". Gurunya kurang malah yang ada malas masuk sekolah. Menurut Yacobus, biasanya alam satu minggu anak-anak sekolah hanya dua atau tiga hari saja. Guru-guru yang mengajar di SD Mayan, tidak menetap di dusun tersebut. Mereka tinggal di ibu kota Kecamatan Noyan. Jika musim hujan, mereka (guru-guru, red) tidak masuk sekolah, ujarnya. Dikatakannya, jika tidak ada guru-guru, para siswa menghabiskan jam belajarnya dengan bermain, sepak bola dan lainnya. Sekitar pukul 10.00 siang, siswa pulang. Kondisi sekolah yang tidak ada guru seperti ini, membuat banyak siswa malas sekolah. Bahkan ada yang berhenti sekolah. Orang tua pikir, untuk apa anaknya sekolah jika tidak belajar. Lebih baik bantu pekerjaan di rumah,tuturnya. Diutarakannya pula, sekolah demikian banyak warga merasa kecewa atas ketidak hadiran guru yang mengajar. Padahal kehadiran SD di daerah tersebut diharapkan mampu mencerdaskan anak-anak mereka. Kita minta, minimal satu atau dua orang guru yang tinggal dan ngajar di sana, ujarnya. Suhardi, pemuda Noyan mengaku prihatin atas kondisi sekolah yang kosong tenaga pengajarnya. Menurutnya, memang rata-rata guru yang mengajar di beberapa Dusun di Kecamatan Noyan tinggal di Ibukota Kecamatan, tidak menetap di tempat tugasnya. Jika musim hujan, wajar saja mereka tidak ngajar, karena memang kondisi akses jalan ke tempat mereka mengajar rata-rata masih jalan tanah. Jika hujan kondisinya berlumpur,ucapnya. Lebih lanjut Suhardin menyarankan, pada Pemerintah Daerah, selain mendirikan bangunan sekolah, juga mendirikan rumah dinas khusus untuk guru-guru yang mengajar di setiap sekolah. Khususnya bagi mereka yang berada di daerah pedalaman, seperti di Kecamatan Noyan. Ini sangat penting, agar mereka betah bertugas di tempat kerjanya. Dan, bisa membawa keluarganya ke tempat tugas, ujarnya. (Equator news)

Tuesday, September 15, 2009

Rumah Dinas Camat Noyan Memprihatinkan


Beginilah keadaan Rudin atau Rumah Dinas Camat Noyan saat ini sangat memprihatinkan,rumah yang memiliki ukuran sekitar 12x10 meter itu menjadi langganan banjir. Sebab, selain terletak di dataran rendah, lokasi rumah tersebut juga berdekatan dengan bibir sungai Kembayan. Kondisi fisik bangunan tersebut juga tidak kalah memprihatinkan. Beberapa bagian tiang sudah tampak keropos. Sementara papan dinding, terutama di bagian dapur juga sudah ada yang terlepas. Sejak tahun 1970 hingga kini Rumah Dinas Camat ini baru 1 kali direnovasi, sedangkan Kantor Camat Noyan yang berada tepat di samping Rumah Dinas Sudah berganti bangunan.

Jalan areal Perkebunan Kelapa sawit


Wednesday, September 9, 2009

Lapangan Bola


Foto lapangan bola yang di ambil dari depan lapangan.

Tuesday, August 11, 2009

Pertandingan Olahraga Menjelang Hari Kemerdekaan RI 2009


Salah satu sudut lapangan dimana para penonton antusias untuk menonton pertandingan sepak bola.


Beginilah aksi para suporter yang mendukung klub-klub kesayangannya.


Pertandingan bola volly yang diadakan di halaman SDN No 1 Noyan.

Pertandingan Sepak bola yang berlangsung di Lapangan Sepak bola Noyan

Monday, August 10, 2009

Perbaikan Lapangan Sepak Bola Noyan

Beginalah kegiatan para Pemuda Noyan menjelang perayaan hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2009 nanti, mereka bergotong royong membersihkan dan menata rumput lapangan sepak bola yang nanti akan dijadikan tempat pertandingan sepak bola dan tempat perayaan hari Kemerdekaan RI.

Wednesday, June 17, 2009

Sudut Noyan Village





Wednesday, June 10, 2009

Generasi Penerus Bangsa



Sunday, May 24, 2009

Guci atau Tempayan Peninggalan Nenek Moyang

Guci atau Tempayan yang ditemukan oleh seorang petani di dalam tanah yang terletak di tengah ladangnya di desa Telogah. Diperkirakan guci atau tempayan-tempayan tersebut adalah peninggalan nenek moyang suku dayak di daerah itu.

Wednesday, May 13, 2009

Bunuo Mawa

Bunuo Mawa adalah eks tempat pemukiman penduduk suku dayak yang terakhir berimigrasi dari Mawa Tampunt, terlihat pada gambar lokasi Bunuo Mawa sudah menjadi hutan belantara karena sudah ditinggalkan ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.

Tuesday, May 12, 2009

Lapangan Sepak Bola




Beginilah keadaan lapangan sepak bola yang ada di Noyan saat ini terlihat tidak terawat lagi dan rumputnya pun meninggi seperti pada gambar, lapangan ini akan terawat kembali menjelang memperingati Hari Kemerdekaan RI karena akan digunakan sebagai tempat pertandingan sepak bola yang akan diadakan oleh Camat Noyan. Biasanya peserta pertandingan tidak hanya datang dari daerah Kecamatan Noyan tetapi dari luar Kecamatan Noyan juga ambil bagian dalam memperebutkan piala bergilir.

Upacara Pesta Pernikahan Adat Suku Dayak


Foto pesta pernikahan secara adat salah satu warga Noyan, terlihat di gambar di mana para tamu undangan sudah siap untuk menyantap hidangan yang disediakan oleh warga yang mengadakan upacara pernikahan secara adat.

Friday, May 8, 2009

GEREJA


Salah satu tempat Ibadah Umat katolik di Desa Noyan. Masyarakat Noyan mayoritas memeluk agama Kristen Katolik.

PUSKESMAS

Disinilah satu-satunya tempat masyarakat Noyan dan sekitar untuk berobat atau layanan kesehatan.

Kantor Kepala Desa

Ini foto Kantor Kepala Desa Noyan, di sinilah seorang kepala desa berkantor menangani beberapa urusan yang berkaitan dengan Desa Noyan seperti melayani masyarakat perpanjang KTP dll.

Gedung Kantor Camat Noyan Yang Lama Dan Kantor KORAMIL Noyan


Kantor Koramil dan Kantor Camat Noyan yang lama, sekarang di jadikan Kantor Dinas Pendidikan.

Gedung Milik Pemerintah Yang Tidak Terawat



Inilah beberapa gedung milik pemerintah kecamatan yang sudah tidak terawat lagi, akibatnya gedung sudah terlihat kusam dan sangat tidak dimungkinkan lagi untuk digunakan. Kapankah akan dilakukannya perbaikan?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More