Friday, September 18, 2009

Guru Tidak Datang Mengajar, Siswa SD Mayan Malah Bermain Bola

NOYAN, Dunia pendidikan Kabupaten Sanggau kembali diuji. Kali ini, perilaku guru yang jarang bertugas. Sehingga membuat siswa malas untuk bersekolah. Hal ini diperparah, kurangnya jumlah guru yang ditempatkan disana. Tak ayal, para murid lebih sering bermain sepakbola ketimbang menimba ilmu di bangku sekolah. Mungkin begitulah, kondisi yang terjadi di Sekolah Dasar (SD), di Dusun Mayan Desa Semongan Kecamatan Noyan. Bagaimana anak-anak mau masuk sekolah, jika gurunya jarang datang,ungkap Yakobus salah seorang, warga Mayan, pada Equator, baru-baru ini. Kondisi siswa dan siswi di SD tersebut seperti pepatah ˜sudah jatuh tertimpa tangga". Gurunya kurang malah yang ada malas masuk sekolah. Menurut Yacobus, biasanya alam satu minggu anak-anak sekolah hanya dua atau tiga hari saja. Guru-guru yang mengajar di SD Mayan, tidak menetap di dusun tersebut. Mereka tinggal di ibu kota Kecamatan Noyan. Jika musim hujan, mereka (guru-guru, red) tidak masuk sekolah, ujarnya. Dikatakannya, jika tidak ada guru-guru, para siswa menghabiskan jam belajarnya dengan bermain, sepak bola dan lainnya. Sekitar pukul 10.00 siang, siswa pulang. Kondisi sekolah yang tidak ada guru seperti ini, membuat banyak siswa malas sekolah. Bahkan ada yang berhenti sekolah. Orang tua pikir, untuk apa anaknya sekolah jika tidak belajar. Lebih baik bantu pekerjaan di rumah,tuturnya. Diutarakannya pula, sekolah demikian banyak warga merasa kecewa atas ketidak hadiran guru yang mengajar. Padahal kehadiran SD di daerah tersebut diharapkan mampu mencerdaskan anak-anak mereka. Kita minta, minimal satu atau dua orang guru yang tinggal dan ngajar di sana, ujarnya. Suhardi, pemuda Noyan mengaku prihatin atas kondisi sekolah yang kosong tenaga pengajarnya. Menurutnya, memang rata-rata guru yang mengajar di beberapa Dusun di Kecamatan Noyan tinggal di Ibukota Kecamatan, tidak menetap di tempat tugasnya. Jika musim hujan, wajar saja mereka tidak ngajar, karena memang kondisi akses jalan ke tempat mereka mengajar rata-rata masih jalan tanah. Jika hujan kondisinya berlumpur,ucapnya. Lebih lanjut Suhardin menyarankan, pada Pemerintah Daerah, selain mendirikan bangunan sekolah, juga mendirikan rumah dinas khusus untuk guru-guru yang mengajar di setiap sekolah. Khususnya bagi mereka yang berada di daerah pedalaman, seperti di Kecamatan Noyan. Ini sangat penting, agar mereka betah bertugas di tempat kerjanya. Dan, bisa membawa keluarganya ke tempat tugas, ujarnya. (Equator news)

Baca Juga !

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More