berdasarkan data pemerintah provinsi beberapa waktu lalu, di Kalbar ada sekitar 779 desa di Kalbar yang belum teraliri listrik. Daerah-daerah tersebut umumnya masuk wilayah pedalaman, terpencil, perbatasan dan sukar diakses dengan jalan darat. ”Itu mungkin kesulitannya. Namun, sungguh ironis saja di zaman serba cepat sekarang ini masih ada desa belum teraliri listrik,”
Mungkin hampir 100 persen pasokan listrik di Kalimantan Barat bersumber dari pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang keandalan pasokan listriknya masih relatif rendah. Pasalnya, umur beberapa mesin diesel sudah tua dan cadangan pembangkit tidak memadai. ”Andalan listrik kita bersumber dari solar BBM. Sementara kita terus mendengar pembangunan pembangkit PLTD, PLTGB, dan proyek PLTU dalam proses penyelesaian,”
Guna meminimalisir kekurangan energi di Kalimantan Barat, pemerintah dan pemerintah daerah harus terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan energi listrik secara bertahap, khususnya pada desa-desa terisolir yang jauh dari jangkauan jaringan PLN. Bisa saja berupa pembangunan pembangkit listrik tenga mikro hidro (PLTMH), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau energi terbarukan.
Saat ini listrik telah menjadi kebutuhan dasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi penarik pertumbuhan ekonomi. Sesuai UU Penyedian Listrik adalah tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah setempat.“PLN sebagai BUMN menjalankan perannya sebagai operator yang menjalankan kebijakan pemerintah.
Seperti Dusun dan desa-desa di Kecamatan Noyan masih banyak yang terisolir sehingga belum dialiri listrik. Hanya beberapa rumah didaerah tersebut dapat menikmati terangnya lampu dengan menggunakan mesin genset berbahan bakar minyak solar dan bensin, namun itu hanya bagi yang mampu.
Indonesia telah merdeka 68 tahun, tapi kami di sini belum merdeka sampai sekarang, kami di sini belum merasakan kemerdekaan itu seperti apa, ungkap salah seorang warga pedalaman.
0 comments:
Post a Comment