Hancurnya Sumber Penghidupan Masyarakat

Tanah dan kekayaan alam bagi kaum tani merupakan sarana produksi utama. Dari hasil kerjanya kaum tani untuk menghasilkan kebutuhan untuk penghidupannya. Bagi masyarakat Kalimantan Barat ketergantungan penghidupan ekonomi dari tanah dan kekayaan alam berupa hutan

Monday, August 27, 2012

Mengenal Peradilan Adat

”Jika rasa keadilan tidak lagi menjadi milik semua orang, dan ketika rasa keadilan ituterpasung dalam bingkai institusi pengadilan kenegaraan yang harus dibayar mahal olehrakyat. Maka, Peradilan adat adalah pilihan tepat.” Dalam konteks kekinian peradilan adat mungkin telah menjadi kata-kata yang maknanya sulit dipahami oleh banyak pihak. Alasannya mungkin saja karena informasi tentang peradilan adat sangat minim atau disebabkan adanya upaya sistematis oleh para pihak terutama negara yang mencoba mengaburkan makna hakiki dari peradilan adat itu sendiri. Faktanya sampai saat ini peradilan adat hanyalah tinggal cerita-cerita lama, yang...

Thursday, August 23, 2012

Adat Dan Budaya dalam Bingkai Kehidupan Sosial Masyarakat Dayak

Adat adalah representasi material dari suatu masyarakat. Perwujudan material dari karakteristik dan kearifan lokal yang hidup dan menghidupi masyarakat dalam suatu wilayah. Adat berada dalam ruang sosial, politik, ekonomi dan budaya dalam masyarakat. Lebih dari itu, Adat merupakan sebuah sistem yang menyejarah dan dialektis. Perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu dan semua yang terjadi dalam masyarakat tercermin lewat adat. Hilangnya adat berarti hilangnya suatu masyarakat. Dalam masyarakat Dayak, pola perilaku, interaksi, pola hidup dan perlakuan terhadap alam didasarkan pada prinsip solidaritas. Sendi-sendi dasar solidaritas...

KETIKA MEREKA TIDAK MENGENAL DAYAK

Bertahun-tahun kerusuhan antar etnis Dayak-Madura di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, telah berlalu. Tragedi paling berdarah di bumi Kalimantan ini menyebabkan 90.000 orang Madura terpaksa mengungsi pulang ke kampung halamannya. Seperti puluhan orang Dayak lainnya di Sampit, sebagian dari orang Madura itu tewas. Konflik etnis ini tak sekadar menyentakkan. Tetapi juga memunculkan kembali diskursus dan kontoversi terhadap orang Dayak yang selama pemerintahan Belanda di Indonesia sebagai suku terasing, tidak beradab, barbarian, kanibal, dan biasa mengayau (memotong kepala musuh dalam peperangan) ke permukaan. Stigmanisasi Belanda...

Sumpit, Senjata Tradisional Dayak

SUKU Dayak mengenal berbagai macam senjata yang biasa digunakan untuk berburu dan berperang pada zaman dahulu, atau untuk kegunaan sehari-hari semisal di ladang. Misalnya sumpitan (sipet), mandau, lonjo (tombak), perisai (telawang), dan taji. Ketua Dewan Adat Dayak mengungkapkan, senjata sumpitan merupakan senjata kebanggaan dan menjadi senjata utama bagi masyarakat Dayak. "Sebenarnya senjata utama suku Dayak itu bukan mandau," ujar Ketua Adat. "Kalau mandau hanya untuk memenggal kepala orang yang sudah mati, yang terjadi zaman dulu. Racun pada sumpitan ini sampai sekarang tidak ada penawarnya, entah kalau obat-obatan modern." Senjata sumpit...

Tuesday, August 21, 2012

Lestarikan Mandau, Senjata Khas Dayak

Mandau, senjata tajam sejenis parang, merupakan salah satu kekayaan budaya Dayak di Kalimantan. Kedudukannya hampir serupa dengan keris bagi masyarakat Jawa atau rencong bagi warga Nanggroe Aceh Darussalam. Saat ini mandau juga disukai banyak warga dari luar Kalimantan. Masyarakat sering kali rancu dalam membedakan mandau dengan parang (warga setempat terkadang menyebutnya sebagai bai). Sepintas, kedua peranti tajam tersebut tampak mirip. Bedanya, parang atau ambang terbuat dari besi biasa dan tidak dilengkapi hiasan berupa ukiran. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak-pernik, mengingat kegunaannya melulu sebagai alat potong dan tebas...

Makna Tato bagi Masyarakat Orang Dayak

JANGAN kaget jika masuk ke perkampungan masyarakat Dayak dan berjumpa dengan orang-orang tua yang dihiasi berbagai macam tato indah di beberapa bagian tubuhnya. Tato yang menghiasi tubuh mereka itu bukan sekadar hiasan, apalagi supaya dianggap jagoan. Tetapi, tato bagi masyarakat Dayak memiliki makna yang sangat mendalam. TATO bagi sebagian masyarakat etnis Dayak merupakan bagian dari tradisi, religi, status sosial seseorang dalam masyarakat, serta bisa pula sebagai bentuk penghargaan suku terhadap kemampuan seseorang. Karena itu, tato tidak bisa dibuat sembarangan. Ada aturan-aturan tertentu dalam pembuatan tato atau parung, baik pilihan...

Saturday, August 18, 2012

Perlahan Musnahnya Identitas " Adat Istiadat " Oleh Pemerintah

Jauh sebelum negara ini ada, masyarakat adat telah lebih dulu ada dan terserbar diseluruh pelosok nusantara ini dan memiliki sistem pemerintahan sendiri. Ini dibuktikan dengan adanya struktur pemerintahan yang ada di tengah-tengah masyarakat adat. Yang menjadi aneh adalah tatkala negara ini terbentuk, dengan sangat sewenang-wenang para petinggi negara ini mengklaim bahwa wilayah/teritori yang didiami secara turun-temurun sejak ribuan tahun itu harus diberi label menjadi “milik negara”. Sebut saja misalnya “tanah negara”, “hutan negara”, dll. Dulu masyarakat adat hidup damai di tanah dan hutan mereka. Karena masyarakat adat bisa menikmati hasil...

Mengenal Religi Orang Dayak

Didalam kehidupan sosial, dan kesehariannya tidak mungkin mencampur adukkan penerapan antara agama baru dan sistem religi (kepercayaan lama), yang merupakan salah satu bagian dari adat istiadat serta budaya adat leluhur, meski dipaksakan dengan cara dan sekeras apapun tetap tidak akan pernah selaras. Letak persoalannya adalah, karena keduanya sama-sama kepercayaan yang didasari oleh keyakinan, dengan pemahaman yang berbeda, jika dipaksakan untuk digabungkan, sudah barang tentu akan terjadi benturan-benturan pemahaman, yang satu dipaksakan untuk memahami yang lainnya. Yang benar adalah, masing-masing kepercayaan tidak saling mengintervensi,...

Sekilas Catatan Sejarah Suku Dayak

Banyak teori yang di terima adalah teori yang menyatakan imigrasi bangsa China dari Provinsi Yunan di Cina Selatan. Penduduk Yunan ber-imigrasi besar-besaran (dalam kelompok kecil) di perkirakan pada tahun 3000-1500 SM. Sebagian dari mereka mengembara ke Tumasik dan semenanjung Melayu, sebelum masuk ke Kalimantan. Sebagian lainnya melewati Hainan,Taiwan dan filipina. Menurut catatan H.TH. Fisher, imigrasi dari asia terjadi pada fase pertama zaman Tretier. Saat itu, pulau Kalimantan masih menyatu dengan benua Asia. yang memungkinkan ras mongoloid (cina) dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan...

Pages 381234 »

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More