Hancurnya Sumber Penghidupan Masyarakat
Tanah dan kekayaan alam bagi kaum tani merupakan sarana produksi utama. Dari hasil kerjanya kaum tani untuk menghasilkan kebutuhan untuk penghidupannya. Bagi masyarakat Kalimantan Barat ketergantungan penghidupan ekonomi dari tanah dan kekayaan alam berupa hutan
Tidak Ada Pemulihan,Hutan Indonesia akan Hancur
Pada tahun 1950, Luas Hutan indonesia masih menutupi 80 % daratan Indonesia, dengan luas 162.290.000 Hektar, dan sampai hari ini grafik kerusakannya semakin meningkat. Tahun 1999 Kepentingan Perubahan kawasan hutan untuk pertambangan mulai muncul menyusul sejak keluarnya izin tambang dalam kawasan hutan, dimana saat itu luas izin tambang dalam kawsan hutan
Memajukan Desa Tertinggal
Dalam catatan sejarah, bangsa Indonesia secara legal formal telah merdeka lebih dari setengah abad. Pada bulan Agustus 2012 nanti, Indonesia telah memasuki usia kemerdekaanya yang ke-67.
Memberdayakan Kearifan Lokal Bagi Komunitas Adat Terpencil
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan
Kesejahteraan Rakyat Acap Tersisihkan
Keberpihakan pemerintah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat cenderung makin pudar. Itu tercermin dalam penggunaan anggaran untuk kesejahteraan rakyat yang acap tersisihkan oleh kepentingan untuk memenuhi .
Saturday, January 29, 2011
Tidak Diperhatikan Pemerintah, Banyak WNI Pindah Warga Negara Malaysia
Tuesday, January 11, 2011
Banyak Proyek Tak Terealisasi
Karena adanya sejumlah proyek yang tidak selesai tersebut, maka akan ada proyek luncuran untuk tahun anggaran 2011 ini, nilainya sekitar Rp8 miliar. Proyek yang tidak selesai akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2011 ini lagi.Ketika ditanya seberapa besar pengajuan alokasi dana untuk proyek PU di tahun anggaran 2011 ini diperkirakan nilainya masih sama dengan tahun lalu, sekitar Rp80-an miliar yang komponen di dalamnya termasuk belanja langsung dan tidak langsung.“Kita inginnya mendapatkan alokasi dana yang besar, karena memang masih sangat banyak sektor bidang kehidupan yang terkait dengan kepentingan masyarakat yang harus dibangun. Namun, besar kecilnya dana tergantung kepada kondisi dan kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.Tentunya, secara hitung-hitungan, makin kecil alokasi dana, maka akan semkin kecil pula pembangunan yang bisa dilakukan. Sebaliknya, kata Kukuh, semakin besar dana yang dialokasikan, akan semakin besar juga yang bisa dilakukan.“Kita tidak bisa menghindari penilaian dari masyarakat tentang belum maksimalnya pembangunan di daerah ini, sesuai dengan sudut pandang dan standar penilaiannya masing-masing. Namun kita harus melihatnya secara utuh dan komperenhensif,” tandasnya. (Pontianakpost.com)
Sunday, January 2, 2011
Kalimantan Tersandera Kebijakan Pemerintah Pusat
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Andrinof A Chaniago memprihatinkan kondisi Kalimantan yang saat ini seperti tersandera oleh kebijakan pemerintah pusat. "Kebijakan pusat seperti manyandera Kalimantan untuk tidak boleh maju," kata Andrinof di Jakarta, Sabtu (1/1).
Ia menyebutkan hampir semua teluk dan selat dengan lokasi strategis di Kalimantan dinyatakan sebagai cagar alam, tanpa solusi ekonomi memajukan daerah itu. Sementara di darat, usaha tambang dibiarkan merusak lingkungan dan membuat segelintir orang kaya raya di tengah persentase penduduk miskin yang ada di peringkat lima besar nasional.
Andrinof menilai hingga kini tidak ada inisiatif membuat pertumbuhan berbasis luas di Pulau Kalimantan. "Terus mendorong aliran surplus penerimaan tambang ke Jakarta adalah pembangunan tanpa etika. Kami prihatin dengan kebijakan sentralistis model baru ini," kata Andrinof yang juga Ketua Tim Visi Indonesia 2033.
Kalimantan adalah salah satu pulau terluas di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Salah satu komoditi unggulan yang menopang pergerakan ekonomi Kalimantan yakni pertanian (perkebunan, tanaman bahan makanan) dan tambang (batubara, migas) serta industri.
Namun, jika ditelaah lebih lanjut pergerakan ekonomi masing-masing daerah di Kalimantan masih ditemukan kesenjangan ekonomi. Kegiatan perekonomian di Kalimantan berdasarkan PDRB dalam perkembangannya telah mengalami peningkatan. Pada 2008, nilai PDRB yang terbentuk di Pulau Kalimantan mencapai Rp 441,5 triliun.
Secara spasial, sekitar 71,40 persen dari total PDRB Pulau Kalimantan bersumber dari kegiatan ekonomi Kalimantan Timur, diikuti Kalimantan Barat (10,97 persen), Kalimantan Selatan (10,31 persen), dan sisanya sebesar 7,33 persen berasal dari kegiatan ekonomi Kalimantan Tengah.
(Liputan6.com 1/01/11)